Manusia butuh referensi yang aktual dan abadi untuk mendeteksi kebenaran.Maka manusia butuh Tuhan sebagai rujukan azas benar dan salah,baik dan buruk.
Konflik kemudian muncul oleh keberadaan "banyaknya Tuhan".Oleh karena itu,Tuhan itu pasti Esa.Tidak mungkin Tuhan itu tidak Esa.Hal ini buat saya pribadi membantah keras pluralisme.Karena jika seluruh agama benar,jika Tuhan itu tidak esa,PASTI akan kacau.Tuhan yang satu memerintahkan memotong sapi,Tuhan yang lain malah justru si sapi.It doesn't make sense.Seandainya pun nyatanya begitu,maka saya akan mengingkari.Sebab buat apa memiliki Tuhan Tuhan yang gak konsisten?Yang tidak mulia.
Kalau begitu Tuhan yang benar yang mana?
1.Dia mesti Esa.
2.Dia mesti berbeda dengan makhluk.
Kalau kita merasa superior karena memilik otak yang kecil,seharusnya kita juga harus fair bahwa kemungkinan ada sesuatu yang lebih dahsyat dari apa yang logika kita bisa terima,amatlah sangat nyata.
Bersambung...
Konflik kemudian muncul oleh keberadaan "banyaknya Tuhan".Oleh karena itu,Tuhan itu pasti Esa.Tidak mungkin Tuhan itu tidak Esa.Hal ini buat saya pribadi membantah keras pluralisme.Karena jika seluruh agama benar,jika Tuhan itu tidak esa,PASTI akan kacau.Tuhan yang satu memerintahkan memotong sapi,Tuhan yang lain malah justru si sapi.It doesn't make sense.Seandainya pun nyatanya begitu,maka saya akan mengingkari.Sebab buat apa memiliki Tuhan Tuhan yang gak konsisten?Yang tidak mulia.
Kalau begitu Tuhan yang benar yang mana?
1.Dia mesti Esa.
2.Dia mesti berbeda dengan makhluk.
Kalau kita merasa superior karena memilik otak yang kecil,seharusnya kita juga harus fair bahwa kemungkinan ada sesuatu yang lebih dahsyat dari apa yang logika kita bisa terima,amatlah sangat nyata.
Bersambung...