Tuhan,
bukan aku ragu padaMu.
tapi yang aku ragu adalah aku.
Tuhan,
aku tak menganggap diriku lebih baik dari seekor anjing.
Engkau pastilah tahu aku lebih dari aku.
aku ini penzina,Tuhan.
aku ini lalim,Tuhan.
aku ini dzolim.
aku ini munafik.
aku ini ingkar,Tuhan.
ada sebuah daging.
yang busuk dan bau.
yang ada dalam diriku.
yaitu hatiku.
bagaimana bisa aku begitu,
padahal Kau tahu.
Engkau saksikan aku pendusta.
bahkan saat menulis ini.
ini adalah dusta.
surat dari seorang pendusta.
bahkan aku menganggap neraka itu tidaklah menakutkan.
tapi yang menakutkan itu adalah azabMu.
BenciMu.
yaitu kehendakMu atas ku.
yang menakutkan itu adalah,
Engkau membiarkan aku sesat.
Engkau biarkan aku berbuat maksiat.
tapi apa pun itu.
meski aku buruk rupa.
buruk akhlak.
buruk tabiat.
buruk perangai.
meski aku mendaulatkan diri ingkar.
ada seleutik asa.
pengampunanMu.
jadikan aku orang 'bener'.
bukan sok suci.
tapi aku lelah.
dengan peran ini.
aku ingin jadi orang bener.
bukan aku ragu padaMu.
tapi yang aku ragu adalah aku.
Tuhan,
aku tak menganggap diriku lebih baik dari seekor anjing.
Engkau pastilah tahu aku lebih dari aku.
aku ini penzina,Tuhan.
aku ini lalim,Tuhan.
aku ini dzolim.
aku ini munafik.
aku ini ingkar,Tuhan.
ada sebuah daging.
yang busuk dan bau.
yang ada dalam diriku.
yaitu hatiku.
bagaimana bisa aku begitu,
padahal Kau tahu.
Engkau saksikan aku pendusta.
bahkan saat menulis ini.
ini adalah dusta.
surat dari seorang pendusta.
bahkan aku menganggap neraka itu tidaklah menakutkan.
tapi yang menakutkan itu adalah azabMu.
BenciMu.
yaitu kehendakMu atas ku.
yang menakutkan itu adalah,
Engkau membiarkan aku sesat.
Engkau biarkan aku berbuat maksiat.
tapi apa pun itu.
meski aku buruk rupa.
buruk akhlak.
buruk tabiat.
buruk perangai.
meski aku mendaulatkan diri ingkar.
ada seleutik asa.
pengampunanMu.
jadikan aku orang 'bener'.
bukan sok suci.
tapi aku lelah.
dengan peran ini.
aku ingin jadi orang bener.
